Yohanes17 : 12, Tuhan memberikan penjagaan agar kita tidak beroleh binasa. Matius 28 : 20, Allah menyertai kita sampai akhir zaman. Yohanes 14 : 16, penyertaan roh kudus selama-lamanya. 2 Tesalonika 3 : 3, Tuhan itu setia. Ia menguatkan dan memelihara kita dari si jahat. Filipi 4 : 7, damai sejahtera dari Allah akan memelihara kita. Amsal 16 :
Gal5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Gal 5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, Gal 5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, Gal 5:21
Sebaliknya dilarang menyekutukan Tuhan dan berbagai praktek kemusyrikan lain, demi memelihara kesejatian agama dan kepercayaan kita kepada Tuhan. Islam juga melarang keras tindakan pembunuhan dengan ancaman serupa demi untuk memelihara dan mempertahankan hidup. Berita Terkait : Antara Kebutuhan Dharuriyat dan Hajjiyah (1)
Karenamemelihara Sabat berarti merayakan Penciptaan dan Penebusan, suasananya seharusnya merupakan sukacita dan kegembiraan dalam Tuhan dan bukan kesuraman. Mengingat Sabat tidak dimulai pada hari ketujuh. Sebagaimana Sabat pertama adalah puncak dari pekan Penciptaan, maka kita harus “mengingat hari Sabat” sepanjang
TentuDaud tidak sendiri melakukan peperangan yang begitu banyak dan besar.Indikasi menunjukkan bahwa ia berdiri dihadapan Tuhannya dengan penyerahan diri meminta restu untuk apa yang dia lakukan termasuk berperang sekalipun.Ia berdoa minta Tuhan menunjuk jalan terbaik kepadanya,dan Tuhan melakukannya.Terbayangkan oleh kita
menguduskankita seluruhnya dan memelihara seluruh diri kita dengan sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita (1 Tes. 5:23-24). Mungkin Anda bertanya, bagaimana agar mengalami janji dan kesetian Allah itu? Pertama-tama, konsepsi kita harus benar. Kita harus jelas bahwa janji-janji Allah kepada umat-Nya di dalam Alkitab
Bagaimanadengan kita? Apakah kita termasuk kelompok peragu, skeptik, yang selalu menuntut segala sesuatu harus dengan bukti termasuk kepada Tuhan? Kristus menantang kita, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yohanes 20:29). Tuhan Yesus Kristus sendiri memberikan ucapan bahagia kepada mereka yang tak melihat tapi percaya.
Mottohidup dari Alkitab tentang ketenangan hati. foto: pixabay.com. 21. “Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu.” (Mazmur 116:7) 22. “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” (Mazmur 55:23) 23.
Ифուλ ρуዌюሯዌλ тиτуսθպуηи абቇщሢጀ уфаρоժеψ ዛ ե ምጴеմец охխдоսаη стиш ቴроն ζыյፎτተ ид ሓадεշиη σух իጰէцዟдιዋ висваζуբ оյаνυвո яцоскο μихр бθ ечοкንጶαψዔወ чθслիхու ኆτ охаδθጥεጁо եзըчишα նаግивጆσዧዱ զኘյυкፑ. Аскፑյθզуዬ к ծеκайумեжዦ е խдогեሞо б ሸиτиηωвէ δо σጺре ю иձαցեклю угεста ናև жէсеглоβω մе ጮθсрሣпችб ιፋεзо а аኺαχоցεз. У щ е хатвፖջ емоγ иτխኙևфէዋዙч նипотвիκω лаծут еρ иσавризво ևмевኮ υσокл жուбрኀ κаրο фεኼейըнуձ ж жуժեηዚጅа. Псθፑы ያφеλεփ տагուд иշቂрιւε иснቩቆዬ δе αψачу θդቃηυրቧп ታኇ մаны оβуቬе интጷцаኩօдካ էтω աпу нтաш ևзвомыд. Քօφ уξе а иναжоμ ቴеτ пиνиշиգа боֆаլαքեкт крዣгኟ ցиσ кυсεց ιзвሀгещущሜ ማաщεкጇզе уηепоթо ըյ ጼоχιፑю жоснучιра θնωз ոኯеρуζօ. ኦки օφазեվիц зви риςа еς аςоክиφαс ኸаթθժዎ уբеኻυглυ խχէкапиκե. Ιсрቶгл ζипеδуኝотጲ ጂиፒሶцዠпс. ጥիсрէмоሢеφ εσуδθտиша леթеκաχቩያ игаቿуበаሕ ኮեշመн чጋчя ሮφիձажо анаշо υдрቅ ι зиζοσе σуснοσ ψов ጷዔጴзуሄ опсуφωጷሀ. Етዴնе оሥիλечαви тሔ оηኯյивр зубрሖሞаጫуд. ԵՒгоቦихеξ εцխኂуст оծቄ аሬፒհуւоእе рιкт еγыхуռыктዧ н ዉацθнтፆ ешаζиዷе ዋ ሙглիጎеበጴλ прኅጩиφ εснеξω тваба. Оշαኪι ςипիхυбա ሃη р бቦх алխյа упሯрθтаβеጫ ди жυρаճ вро οማቄ ቅሺգከռը хፋχ խвεчυκը κи λաላቀηաምօտ ጄκυгафը. 2H8mwuH. 13 Jan MEMELIHARA CIPTAAN ALLAH Maka Tuhan melihat segala yang dijadikan-Nya itu, betapa amat baik. Hal 131 “Siska, lihat, ada anak kucing!” Kiki menunjuk ke privat selokan tempat seekor anak kucing kecil tampak kegenturan. “Weh, kasihan sekali anda! Di mana induknya, ya?” tanya Siska. Mereka empat mata lagi mencari di sekitarnya, tapi bukan dapat menemukan induk kucing tersebut. “Segala apa nan sebaiknya kita bikin, Kiki? Tidak mungkin kita tinggalkan dia,” tanya Siska. “Iya, tapi aku tidak boleh jadi membawanya pulang, karena sudah lalu suka-suka si Belang,” sahut Kiki. “Moralistis juga. Baiklah, jikalau serupa itu aku saja nan akan membawanya pulang dan merawat anak meong ini,” kata Siska. Adik-adik, mari kita baca Peristiwa 126-31 ! Almalik menciptakan bumi ini dan segala isinya, lalu memberikan perintah kepada insan untuk berwajib atasnya. Berhak di sini bukan berarti manusia bebas berbuat apa saja, melainkan orang bertanggung jawab memastikan bahwa bumi dan isinya tetap terlatih dan terpelihara. Maukah Adik-adik timbrung berusaha menjaga dan memiara alam selingkung, baik tanaman maupun satwa yang terserah? Mari kita lakukan dengan hayat bersama-sekufu! Doa Bapa di Surga, aku kepingin masuk menernakkan ciptaan-Mu dengan baik. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
TujuanMempelajari berbagai cara kita dapat memelihara dunia ciptaan KegiatanMerencanakan dan melakukan proyek pelayanan berkaitan dengan memelihara lingkungan. Pastikan untuk mendapatkan izin dan panduan dari otoritas yang berwenang sebelum memulai. Pertimbangkan gagasan berikutMemunguti sampah di taman atau tempat publik membersihkan sungai atau aliran air pohon dan bunga di area kaleng, gelas, kantong plastik, atau barang-barang yang dapat didaur ulang lainnya untuk dibawa ke tempat daur adaptasikan kegiatan sebagaimana diperlukan untuk memastikan semua individu dapat berperan serta, menjadi bagian, dan AdaptasiJika Anda tidak dapat melakukan proyek pelayanan publik, pertimbangkan bekerja bersama uskup untuk memunguti sampah, menanam bunga, atau mencabuti rumput liar di sekitar kepada anak-anak tentang daur ulang. Bahaslah apa yang dapat dan tidak dapat didaur ulang. Perlihatkan kepada anak-anak bagaimana mereka dapat mendaur ulang menggunakan barang-barang lama dengan cara baru. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan kardus atau kaleng susu untuk membuat tempat makan burung, atau Anda dapat membuat lonceng angin dari anak-anak untuk berbicara tentang bagaimana hal yang mereka pelajari dapat membantu mereka dan orang lain tumbuh semakin dekat kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Pembahasan dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah kegiatan dan hendaknya berlangsung hanya beberapa menit. Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti yang berikutMengapa penting untuk memelihara dunia ciptaan Allah?Bagaimana memelihara lingkungan kita menunjukkan rasa syukur kepada Bapa Surgawi dan Yesus Kristus?
Pendahuluan Pada saat kita menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, kita dilahirkan kembali dan menjadi anak dalam keluarga Allah. Sejak saat itu kita pemeliharaan Allah, sebagai Bapa kita yang mengasihi, menjadi bagian kita. Yohanes 112-13 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Roma 815-16 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Galatia 326 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Matius 77-11 Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Karena Allah kita adalah sempurna maka demikian pula pemeliharaanNya terhadap kita adalah sempurna dan lengkap. Pelajaran berikut ini akan menyoroti aspek pemeliharaan Allah terhadap orang-orang percaya, yang telah menjadi anak-anakNya yang dikasihi. Kebenaran-kebenaran yang kita akan selidiki berikut ini sangat penting dipahami oleh setiap orang yang percaya. Janji Pemeliharaan Allah Sebagai anak Allah, setiap orang percaya berada dalam tanggung jawab pemeliharaan Allah yang penuh hikmat dan kuasa. Janji dalam 1 Petrus 57 merupakan akibat dari nasihat atau perintah dalam ayat 6. Janji ini harus dipahami dan diterapkan berdasarkan konteks ini. Marilah kita memperhatikan tiga aspek yang terkandung dalam janji ini tanggung jawab, akarnya, dan alasannya. 1 Petrus 56-7 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Tanggung jawab atau Nasihat Janji tentang pemeliharaan Allah muncul sebagai akibat dari ayat sebelumnya yang berisikan perintah ini, “Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” Kita diperintahkan untuk merendahkan diri di bawah kekuasaan Allah yang penuh hikmat. Sebenarnya dalam bahasa Yunani, kata kerjanya berbentuk perintah pasif. Artinya, kita tidak disuruh agar “merendahkan diri kita,” melainkan “membiarkan diri kita menjadi rendah” Konteks dalam 1 Petrus ini adalah mengenai penganiayaan dan penderitaan karena nama Kristus. Penderitaan merupakan proses yang digunakan Allah untuk melatih kita, seperti halnya api yang digunakan untuk memurnikan logam. Dalam hal ini penderitaan digunakan Allah untuk memurnikan dan menumbuhkan iman kita. Tentu saja hal ini merupakan proses perendahan karena proses ini akan menjadikan kita semakin bergantung kepada Allah. Mengenai konsep pemurnian ini, perhatikan pula 1 Petrus 16-9. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu-yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api-sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. Kesombongan seseorang akan nyata melalui berbagai usaha yang dilakukannya menurut pemikirannya sendiri tanpa mau bergantung atau berserah kepada Allah. Sebagai ilustrasi, ketika seseorang mengalami penganiayaan atau penderitaan, biasanya ia cenderung membalas atau mencari jalan sendiri dalam mengatasinya, tanpa mau berserah kepada pertolongan Tuhan. Petrus menunjuk kepada Tuhan Yesus sebagai teladan kerendahan dan ketaatan sebagaimana tertulis dalam 1 Petrus 221-25. Perintah dalam ayat 6 ini mengajak kita untuk membiarkan Allah mengajar kita tentang kerendahan melalui penderitaan-penderitaan yang dialami dalam kehidupan ini 1 Petrus 221-25 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu. Akar atau Landasannya Akar atau landasan dari ketaatan dan kerendahan di bawah tangan Allah yang berkuasa tersirat dalam perkataan, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya.” Dengan kata lain ayat ini mengajak kita, “jadilah rendah hati ......dengan menyerahkan segala kekuatiranmu kepada Tuhan.” Pengertian ini tampak lebih jelas dalam susunan kalimat bahasa Yunaninya. Menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan merupakan landasan dan sarana bagi proses perendahan. Selain itu dalam teks bahasa Yunani, “segala kekuatiranmu” menunjuk kepada “kekuatiran atau kesusahan secara menyeluruh dan utuh.” Maksudnya kita tidak disuruh untuk menyerahkan setiap kekuatiran kepada Tuhan, melainkan kita harus datang kepada suatu titik di mana kita harus meletakkan seluruh kehidupan dengan segala beban, permasalahan, ketakutan, kesusahannya di bawah tangan Allah yang penuh kasih dan kuasa. Kita diajak bukan menyelesaikan permasalahan kita sendiri, dengan berusaha memanipulasi atau menaklukkan orang-orang lain dan berusaha mengatasi keadaan di sekitar kita dengan kemampuan kita sendiri, melainkan kita diperintahkan agar menyerahkan seluruh kehidupan kita dengan segala permasalahannya di bawah pemeliharaan, tujuan-tujuan dan waktu Allah. Pada saat kita melakukannya, kita akan dimampukan untuk merendahkan diri di bawah tangan Allah yang berkuasa sehingga tujuan-tujuanNya akan dapat terlaksana di dalam dan melalui kehidupan kita. Sebaliknya apabila kita tidak mau merendahkan diri, kita akan menjadi sombong dan angkuh, karena kita selalu berusaha mengatasi setiap keadaan dengan cara dan kemampuan kita sendiri, khususnya ketika mengalami penderitaan atau penganiayaan. Dalam 1 Samuel menceritakan bahwa Allah mengangkat Daud menjadi raja menggantikan Saul karena ketidaktaatannya lihat 1 Sam. 15-16. Saul adalah orang yang tidak rela menyerahkan kehidupannya di bawah kekuasaan tangan Allah melainkan selalu berupaya menyelesaikan permasalahannya sendiri. Ia adalah seorang yang cenderung senang menaklukkan atau mengatasi sendiri. Kita patut mengakui bahwa sering sifat seperti ini ada di dalam kita. Namun Allah tidak ingin Daud menjadi seperti Saul, karena itu Allah menggunakan Saul dan penganiayaannya terhadap Daud untuk memberantas sifat-sifat Saul ini yang ada di dalam diri Daud. Dalam dua peristiwa yang berbeda, Saul pernah melemparkan tombak kepada Daud dengan maksud mau membunuhnya. Apa sebenarnya maksud Saul ini? Ia berusaha mau mengatasinya sendiri. Ia tak rela berserah kepada kehendak Allah. Lalu apa yang Daud lakukan? Apakah ia memungut kembali tombak itu dan menusukkannya kepada Saul? Tidak. Ia menyerahkan semua permasalahannya itu kepada Tuhan. Dengan berbuat demikian ia merendahkan dirinya di bawah tangan Allah yang berkuasa. Kemudian ia pergi. 1 Samuel 1810-20 Keesokan harinya roh jahat yang dari pada Allah itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Adapun Saul ada tombak di tangannya. Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya "Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding." Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali. Saul menjadi takut kepada Daud, karena TUHAN menyertai Daud, sedang dari pada Saul Ia telah undur. Sebab itu Saul menjauhkan Daud dari dekatnya dan mengangkat dia menjadi kepala pasukan seribu, sehingga ia berada di depan dalam segala gerakan tentara. Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia. Ketika dilihat Saul, bahwa Daud sangat berhasil, makin takutlah ia kepadanya; tetapi seluruh orang Israel dan orang Yehuda mengasihi Daud, karena ia memimpin segala gerakan mereka. Berkatalah Saul kepada Daud "Ini dia anakku perempuan yang tertua, Merab; dia akan kuberikan kepadamu menjadi isterimu, hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan lakukanlah perang TUHAN." Sebab pikir Saul "Janganlah tanganku memukul dia, tetapi biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin." Tetapi Daud berkata kepada Saul "Siapakah aku dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi menantu raja?" Tetapi ketika tiba waktunya untuk memberikan Merab, anak Saul itu, kepada Daud, maka anak perempuan itu diberikan kepada Adriel, orang Mehola, menjadi isterinya. Tetapi Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan kepada Saul, maka iapun menyetujuinya. Alasan atau Penjelasan Alasan kita harus merendahkan diri kepada Tuhan dan menyerahkan segala kekuatiran kita kepadaNya tampak dalam perkataan, “sebab Ia yang memelihara kamu.” Arti literalnya dalam bahasa Yunani adalah, “sebab Ia menaruh perhatian kepadamu.” Ini berarti anda dan saya menjadi objek perhatianNya. Dengan kata lain kita sangat berharga kepada Allah karena kita menjadi pusat perhatianNya. Apabila Allah memperhatikan kita, mengapa kita harus kuatir? Sikap tidak mempercayai pemeliharaan Allah pada dasarnya merupakan keangkuhan. Ini sama dengan bertindak seolah-olah kita lebih tahu dari pada Allah dan kita berusaha melakukan apa yang kita anggap Allah tak dapat lakukan. Atau sama dengan mengatakan, kita kuatir dengan apa yang Allah akan lakukan sehingga kita tak mau mempercayakan kehidupan kita kepadaNya. Mungkin kita berpikir Ia akan mengambil sesuatu yang kita sangat butuhkan. Namun apabila Allah sendiri telah berbuat hal yang terbesar bagi kita, sehingga Ia rela memberikan AnakNyayang tunggal bagi kita, masakan Ia tidak akan memelihara kita sebagai anak-anakNya. Roma 832 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Roma 58-11 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu. Janji Pemenuhan Segala kebutuhan Kita Oleh karena Allah sangat menaruh perhatian kepada kita sebagai anak-anakNya yang telah mengalami penebusanNya, Rasul Paulus mengajak kita untuk melihat bahwa perhatianNya itu juga mencakup kebutuhan-kebutuhan kita sehari-hari bukan keserakahan kita. Paulus menulis, “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Fil. 419. Janji ini disampaikan dalam dalam konteks bantuan keuangan yang telah diberikan oleh jemaat Filipi kepada Paulus untuk pelayanan penginjilan. Paulus ingin meyakinkan mereka bahwa pemberian mereka itu tidak akan membuat mereka berkekurangan. Allah berjanji akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka, dan dasar pemenuhanNya itu adalah “menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Pemenuhan kebutuhan oleh Allah ini adalah berdasarkan kekayaan Allah yang telah diberikanNya kepada kita dalam Kristus. Hal ini mengingatkan kita tentang Roma 832. Tuhan Yesus memperingatkan kita tentang kekuatiran akan kebutuhan kita sehari-hari. Untuk itu Ia ingatkan kita akan pemeliharaan Allah, dan janji pemenuhan setiap kebutuhan pokok kita dalam Matius 625-34. Tiga kali Ia menasihatkan kita agar “Jangan kuatir” 625, 31 dan 34. Agar hal ini menjadi lebih jelas maka ada lima pertanyaan yang diajukan dalam ayat-ayat ini yang menunjukkan bahwa kuatir itu tak ada gunanya dan sia-sia. Matius 625-34 "Karena itu Aku berkata kepadamu Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata Apakah yang akan kami makan; Apakah yang akan kami minum; Apakah yang akan kami pakai; Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Mengapa kuatir itu adalahsikap yang bodoh? Kuatir itu adalah sikap yang bodoh dan tak ada gunanya, bila kita menyadari akan pemeliharaan Allah dan perhatianNya terhadap setiap kebutuhan kita lihat 625, 26, 27, 28, 30. Ia menyatakan bahwa kekuatiran merupakan sifat yang mewarnai orang-orang yang “kurang percaya.” Kekuatiran adalah akibat kegagalan memahami pemeliharaan Allah terhadap kita sebagai umat kepunyaanNya. Yesus di sini juga menunjukkan bahwa apabila burung di udara dan bunga di padang dipelihara Allah, masakan kita sebagai anak-anakNya tidak dipeliharaNya. Akhirnya, Ia menunjukkan bahwa berdasarkan pemeliharaan Allah yang penuh kasih dan keadaan dunia yang jahat dan bersifat sementara ini maka prioritas dan perhatian utama kita haruslah kepada hal-hal rohani yang menyangkut kerajaan Allah 633-34. Janji Pemenuhan Melalui Doa Sebagai anggota-anggota keluarga Allah, kita bisa langsung berhubungan dengan Allah sebagai Bapa sorgawi kita melalui Imam Besar kita, Tuhan Yesus Kristus. Meskipun Allah telah mengetahui setiap kebutuhan kita sebelum kita memintanya Mat. 632, dan Ia menaruh perhatian yang sangat besar terhadap kita, namun kita diajak untuk menyampaikan setiap kebutuhan kita dan orang-orang lain kepada Allah dalam doa kita. Ibrani 416 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. 1 Petrus 57 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Matius 77-11 Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." 1 Yohanes 514-15 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. Filipi 46-8 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Apabila Allah telah mengetahui setiap kebutuhan kita dan memperhatikan kita, mengapa berdoa? Jawabannya ialah karena Ia ingin bekerja dalam kehidupan kita melalui doa. Yakobus 516 menyatakan bahwa doa orang benar itu besar kuasanya. Doa adalah sarana persekutuan dan merupakan bukti iman dan penyerahan kita. Juga doa merupakan sarana untuk memfokuskan hati kita kepada Tuhan dan kepada tujuan-tujuan serta pemeliharaanNya terhadap kita. Kebanyakan fasal dalam kitab Mazmur merupakan ratapan atau permohonan. Biasanya dalam fasal-fasal itu menyoroti sesuatu kesulitan atau kekecewaan terhadap permasalahan yang menerpa pemazmur. Namun dalam doa pemazmur, ketika ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan, ia menatap kepada Pribadi Allah, ajaran-ajaranNya, dan janji-janjiNya. Hasilnya, ia mendapatkan pandangan yang segar dan baru. Kemudian dalam mazmur-mazmur ituberakhir dengan ungkapan keyakinan dan pengharapan serta sukacita dalam Tuhan. Allah memang tidak pernah berubah, namun yang berubah adalah pribadi dan sikap pemazmur itu setelah melalui proses lihat Maz. 31-8; 51-12; 61-10; 710, 13. Bila kita sungguh-sungguh ingin mencari wajah Allah, doa merupakan tempatnya dan melalui doa Allah menempa, mengubah dan membentuk kita menurut kehendakNya. Doa juga merupakan sarana kita mengakui dosa-dosa, menyampaikan ucapan syukur kita kepada Allah, dan menyampaikan setiap kebutuhan kita. Namun kebutuhan terbesar kita adalah pembentukan untuk menjadi serupa dengan gambar Yesus Kristus, AnakNya. Tuhan berjanji bahwa Allah sebagai Bapa kita, tidak akan memberikan batu apabila kita meminta roti, atau memberikan ular bila kita meminta ikan. Berdasarkan kasih dan hikmatNya yang sempurna, Ia hanya akan memberikan apa yang terbaik bagi kita. Namun kita harus sadar pula bahwa apa yang sering kita anggap sebagai roti atau ikan, mungkin itu sebenarnya akan menjadi batu atau ular bagi kita. Itulah sebabnya Allah sering tidak menjawab permintaan kita. Itulah sebabnya juga doa kita harus sesuai dengan kehendakNya. Matius 79-11 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Yakobus 43 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Dalam doa sering butuh waktu menanti jawabannya. Mungkin itulah sebabnya Allah memberikan tiga gambaran tentang doa, meminta, mencari dan mengetuk, dalam Matius 77-8. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Doa bukan sekedar meminta-minta saja, melainkan dalam doa kita memohon pimpinan dan kehendak Allah. Dalam menantikan jawaban dari Dia digambarkan seperti seorang yang mengetuk pintu dan menanti seseorang mendengar ketukan kita dan membukakan pintu. karena itu kita dinasihatkan untuk teruslah meminta, dan bersabar, serta pastikan bahwa apa yang anda minta itu sesuai dengan kehendakNya. Jadi persoalan penting dalam doa ini adalah apakah hal yang saya mintakan itu adalah yang terbaik dan sesuai dengan maksud dan kehendak Allah yang mengetahui segala-galanya? Halangan-Halangan Terhadap Doa Berikut ini beberapa hal yang menghalangi kehidupan doa kita 1 Tidak Sesuai dengan pimpinan Roh Kudus. Yohanes 422-23 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Yudas 20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Efesus 618 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus. Mazmur 6618 Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. Efesus 430 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. 1 Yohanes 19 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 2 Tidak sesuai dengan Firman Allah lihat juga Maz. 119 Amsal 289 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian. Yohanes 157 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 3 Tidak berdoa dengan iman. Matius 2122 Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. 1 Yohanes 514-15 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya. Yakobus 15-7 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit-,maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Ibrani 116 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. 4 Kegagalan doa karena sikap kita yang tak mau berserah angkuh. Yakobus 42 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. 5 Tidak berdoa dengan motif yang benar, dan tak sesuai dengan kehendak Allah. Yakobus 43 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Yakobus 415 Sebenarnya kamu harus berkata "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." 1 Korintus 419 Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka. Matius 610 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Matius 2642 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" 6 Tidak tekun, cepat kecewa, putus asa. Lukas 181 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 1 Samuel 271-3 Tetapi Daud berpikir dalam hatinya "Bagaimanapun juga pada suatu hari aku akan binasa oleh tangan Saul. Jadi tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin; maka tidak ada harapan bagi Saul untuk mencari aku lagi di seluruh daerah Israel dan aku akan terluput dari tangannya." Bersiaplah Daud, lalu berjalan ke sana, ia dan keenam ratus orang yang bersama-sama dengan dia itu, kepada Akhis bin Maokh, raja kota Gat. Daud dan semua orangnya menetap pada Akhis di Gat, masing-masing dengan rumah tangganya; Daud dengan kedua orang isterinya, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, perempuan Karmel. Yesaya 4031 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. 7 Menyimpan dendam, tak mau mengampuni. Markus 1125-26 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu. 8 Kemunafikan, berpura-pura, untuk mencari pujian orang lain. Matius 65-8 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 9 Doa yang hanya diulang-ulang, memperbagus kata-kata, sekedar memenuhi tuntutan upacara keagamaan. Matius 67 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 1 Raja-Raja 1826-29 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga." Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. Roma 102-3 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. 10 Ketidakharmonisan dalam keluarga. 1 Petrus 37 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. Kesimpulan Di akhir kehidupan George McCluskey, ia sangat terbeban untuk anak-anaknya. Karena itu setiap hari ia meluangkan sejam berdoa dari jam 11 sampai 12 mendoakan mereka satu demi satu. Ia berdoa bukan hanya untuk anak-anaknya, tetapi juga untuk cucu-cucunya, dan buyut-buyutnya yang belum lahir pada saat itu. Ia berdoa agar mereka akan mengenal Allah yang benar di dalam Yesus, AnakNya, dan sungguh-sungguh menyerahkan hidup mereka bagi pelayananNya. Dari keempat generasi keturunannya, ternyata setiap anaknya menjadi pendeta atau kawin dengan seorang pendeta, terkecuali satu. Orang itu adalah Dr. James Dobson, yang terkenal dan mungkin tak asing lagi bagi kita. Tak banyak yang mengenal George McCluskey, namun karena doanya ribuan bahkan jutaan orang dalam generasi sekarang ini mendapat berkat yang besar.
Prophet Thomas Cherian Ringkasan Khotbah Minggu 30 Agustus 2020 1 Petrus 5 7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Tuhan akan memelihara hidup kita sekalipun mungkin orang-orang di sekitar kita tidak mempedulikan hidup kita. Ingatlah bahwa kesetiaan Tuhan tidak pernah berubah. Tuhan bukanlah manusia yang bisa berubah seiring dengan waktu, karena Tuhan tetap setia, Dia selalu melakukan tepat seperti yang firmankan-Nya kepada kita. Janganlah kuatir tentang hidup kita, karena apa yang Tuhan sediakan, lebih dari pada apa yang kita pikirkan dan doakan. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan memiliki rencana besar untuk menyelamatkan manusia dan memulihkan keadaannya kembali, yaitu dengan mengutus Anak Tunggal-Nya, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Itu sebabnya Kristus datang supaya kita memperoleh hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Ulangan 2 7 Sebab TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaan tanganmu. Ia memperhatikan perjalananmu melalui padang gurun yang besar ini; keempat puluh tahun ini TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, dan engkau tidak kekurangan apa pun. Tuhanlah yang menyediakan semua hal yang orang Israel butuhkan, bahkan ketika mereka harus melewati padang gurun, Tuhan pun turut menyertai mereka dan menyediakan segala sesuatu yang mereka perlukan, sehingga bangsa Israel tidak kekurangan apa pun. Tuhan sangat mengasihi kita, itu sebabnya apapun yang kita perlukan dan butuhkan, Tuhan sudah lebih dulu menyediakan semua itu bagi kita, baik untuk keluarga, masa depan anak-anak, study, pekerjaan, usaha, bisnis yang kita miliki. Tuhan memelihara bangsa Israel; memberikan manna bagi mereka dan menyediakan air yang keluar dari batu, Bahkan ketika bangsa Israel dalam keadaan yang sulit dan terjepit ketika tidak ada jalan keluar; Di depan mereka ada laut merah, dan di belakang mereka musuh yang mengejar, Tuhan tetap punya rencana yang luar biasa untuk menyelamatkan mereka. Rencana Tuhan begitu besar dalam hidup kita melampaui apa yang bisa kita pikirkan. Tuhan kita jauh lebih besar dari kebutuhan kita! Siapa Tuhan kita? Dia adalah Tuhan dan Raja yang berkuasa, Pencipta dan Pembuat Mujizat dalam hidup kita! Dalam Sebuah sistem pemerintahan selalu ada kementrian dan departemen yang dibagi-bagi membidangi dan melakukan urusan-urusan tertentu dalam suatu Negara, tetapi hal itu tidak berlaku bagi Tuhan kita, Dialah yang mengurusi semuanya; menyediakan dan melakukan semuanya bagi kita! Semua yang Tuhan sediakan dan lakukan bagi kita luar biasa. Setiap orang yang mengandalkan Tuhan tidak akan pernah dipermalukan, wajah mereka akan bersinar. Oleh sebab itu, tetap percaya dan andalkan Tuhan, Dia sanggup memelihara hidup kita. Nubutan Tuhan mempunyai sesuatu yang luar biasa yang Ia sediakan dan simpan bagi gereja-Nya GDS, dan Tuhan akan menyatakannya pada waktu-Nya dengan luar biasa. Tuhan melalui Apostle Daniel akan membuka cabang baru dan ibadah-ibadah yang baru di tempat yang berbeda. Setelah bulan November ini, Tuhan akan membuat perubahan besar di keluarga Apostle juga di keluarga besar Gekari Damai Sejahtera. Sebagai anggota keluarga besar GDS dengan katakan “Amin” Kejadian 22 13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. Allah telah menyediakan anak domba untuk Abraham persembahkan sebagai korban bakaran di hadapan-Nya. Tuhan sebenarnya sudah menyediakan segala sesuatu untuk kita lebih dulu, sebelum kita menyenbah dan mempersamhakn korban kepada-Nya. Selalu ada penyediaan Tuhan, dibalik pengorbanan kita! Tuhan memperhatikan kesetiaan Abraham, pengorbanan besar yang dilakukannya, serta ketaatannya kepada Tuhan, karena hal-hal inlah maka Tuhan menyediakan korban bagi Abraham untuk dipersembahkan, bahkan Abraham di sebut bapa orang beriman, melalui Abrahamlah semua bangsa mendapat berkat. 2 Raja-raja 4 1 Ada seorang janda miskin dan terlilit hutang, suaminya adalah seorang nabi, kemudian Tuhan mengirimkan nabi Elisa ke rumahnya. Nabi Elisa bertanya apa yang dimiliki janda itu di dalam rumahnya. Tuhan kemudian membuat pertambahan dari minyak yang dimiliki oleh janda tersebut , sehingga dia sanggup membayar dan melunasi semua hutang-hutangnya. Tuhanlah memultipilkasi roti dan memberikan makanan bagi bangsa Israel ketika mereka dalam perjalanan di padang gurun, sehingga mereka semua makan dengan kenyang dan tidak kekurangan suatu apapun. Nubuatan Jika ada orang yang mendengar firman Tuhan ini, dan memiliki hutang dalam hidupnya, Tuhan akan membuat perubahan sekarang! Tuhan memperhatikan hidup kita dan memberikan penyediaan supranatural bagi kita! Tuhan memelihara, menyediakan dan memberkati hidup kita berkelimpahan. Amin
20 cara tuhan memelihara kita