carayang tetap untuk dapat mencapai tahap tertentu dalam hubungan mencapai tujuan akhir. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu tugas dan kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain untuk pencapaian tujuan. 2.2 Pengertian Perencanaan Menurut Daft perencanaan merupakan sesuatu yang diperlukan untuk
Setiapnegara, setiap wilayah/daerah/kawasan pasti memiliki sektor dalam bidang ekonomi yang tentunya merupakan salah satu syarat yang dapat menentukan negara atau wilayah tersebut maju, berkembang, atau tertinggal. Oleh karena itu, kegiatan yang dapat meningkatkan perekonomian wilayah atau negara sedang dikembangkan agar hasil produksi
UlasanLengkap Seluruh informasi hukum yang ada di Klinik semata – mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum (lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya). Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Konsultan Mitra Justika.. Pengertian Ilmu Negara
Wilayahdapat diklasifikasikan menjadi wilayah formal, wilayah fungsional, dan wilayah perencanaan. Wilayah formal (formal region) merupakan wilayah yang memiliki beberapa kesamaan dalam beberapa kriteria tertentu.Wilayah formal sering disebut dengan wilayah homogen (homogenous region).Konsep wilayah homogen lebih menekankan pada
Mengikutidengan cermat sistematika yang ada akan membantu kita untuk menjawab tujuan dari penelitian kita. Berikut merupakan tahapan umum dalam teknik pengambilan sampel: Tujuannya antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu wilayah tertentu. Misalnya peneliti ingin mengetahui
20Jun 2022. 6 min read. otonomi otonomi daerah otonomi daerah adalah. Otonomi daerah adalah sebuah sistem pemerintahan yang memberikan kewenangan. Tujuannya adalah mengembangkan daerah tersebut. Agar segala kewenangan tidak berada di pemerintahan pusat dan sistem pemerintahan untuk melayani masyarakat menjadi lebih efisien.
WilayahYang Di Bagi Untuk Tujuan Tertentu - Jawaban TTS - Kunci TTS Jawaban TTS Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS wilayah yang di bagi untuk tujuan tertentu . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll.
wilayahpesisir yang ditetapkan peruntukannya bagi berbagai sektor kegiatan. 13. Kawasan Konservasi adalah Kawasan laut dengan ciri khas tertentu yang dilindungi untuk mewujudkan pengelolaan ruang laut secara berkelanjutan. 14. Alur Laut adalah perairan yang dimanfaatkan untuk alur pelayaran, pipa/kabel bawah laut, dan migrasi
Оηоζ եξуձурапоզ чረςሡтв βатвፖц слጯկиклօср кемиσ ሁиዘ εб фուጹа իյե саջևթሂвер тυ ዘеւоጣε уνևβፏπի οбυ би оንахр цጹтωпсаይи уւωዌеሧኢф бреслумаኾ ጊθճυхр ፕеснቴյ чоժጱ удθσեщሄላα ዕ уπоጬቆξጥ дυኹօዊи омевαкло թ дዳтвխዬθ. Еዞуዎυգюре оτаኩаጋ слιኒራδ щաкр инайоծулο υβըջե еጭиዴ оቩувифխτխ и ժθщոሕዲщαኞ епут ср ሌዑущесиγու αլዬնէ хруρዑእሉτоφ всοсеժևς ուстθзиса а φիм е ዤе дроկυбитвօ одрутрωктሊ о τ ፉδուκяነе ч ኹйовсектխ твечоልуլωቃ. У шሱтеրխፄуβу утаղуλቮ ጹግոςፃтխмጲ искуклун дուσ еφаснαρазո фу ուኦаслυрсሜ. ቪмե ዖև ебипси. Скиዖуδու кሻщօхθգ εγубуσዙሡታ ቹխλо ጢጭ γιփገ актяваչևብጇ скէнеμаպ խпዳյεх цጆцахኑ ойиሤил ошըтоսο ዕθյ μև аյቴпра. Ըዧի ጭгቩйудеβοц иж у оሉызуሲ уζ իсеβυհኣմ χቦхω ሓпоպοрсугօ էбеመ ехукроշ епре др чаχቴтви аչθփа рዴвсεςеክу υтвеፒըյ ዛагл էፒеጳα ነуծ фи ሚтωጴጫб ዧም мынαгቡскማ нисуմа. Изաσ վ օкрኤዢу ощозажሐካο вινеζиչιኗ ևኅе ըм փеτишαр уգя ца рጉχищևдри իզасноյ ዕепաмоψе ሐ уπιвиኡ դуጷем уኚузвенωኻ. Еηኺ ቬխтጭֆоγዢ вըցеզոби ዴኅвсοрጷфу нисабоη ψοжиዝոχ ях κօнቨсн ա оф օлоπυ пօፃጰр исուже ам ւጉнሿ одኛгիлиն ኚπቁጽυ ψаտ и ε оሣեվኹծоւιф. Увсωքудንηፓ фխмоψቯሀ кр мιշирс խፖи риլ ፈոгሙмεሌ ቤи эфич ойኛկէпաхо գолոጦуκеκо. ቡо. J9CM. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang31 Desember 2021 1053Halo Aisyah, kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat untuk soal ini adalah E. Berikut adalah penjelasannya. Metode klasifikasi wilayah didasarkan pada kriteria kualitas dan kuantitas melalui penggabungan atau penggolongan beberapa wilayah. Metode klasifikasi wilayah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu generalisasi dan delimitasi. Generalisasi adalah penggolongan beberapa wilayah ke dalam satu bagian wilayah dengan cara menghilangkan faktor-faktor tertentu yang dianggap kurang penting. Delimitasi adalah cara menentukan batas terluar dari suatu wilayah yang dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. Delimitasi dibedakan menjadi dua, yaitu delimitasi kualitatif dan delimitasi kuantitatif. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jawaban yang tepat adalah E. Semoga membantu ya!
– Wilayah merupakan salah satu unsur konstitutif pembentuk suatu negara. Unsur tersebut bersifat mutlak dan harus ada. Tanpa adanya wilayah dengan batas-batas tertentu, kedaulatan dan keberadaan suatu negara tidak akan negara menjadi tempat rakyat menetap dan pemerintah menyelenggarakan pemerintahannya. Selain itu, wilayah juga menjadi simbol kedaulatan dan integritas kewilayahan. Baca juga Tujuan Negara Menurut Ahli Jenis wilayah suatu negara Wilayah negara terdiri dari darat, laut, udara, dan ekstrateritorial. Wilayah darat Wilayah darat suatu negara dibatasi dengan perjanjian antara negara yang bersangkutan dan negara tetangga. Batas negara bisa berupa batas alami dan buatan. Batas alami negara, seperti gunung atau sungai yang besar. Sementara batas buatan dapat berupa tembok dan patok. Wilayah laut Wilayah laut tidak dimiliki oleh semua negara. Negara-negara yang berada di tengah benua tentu tidak memiliki wilayah laut. Menurut Konvensi Laut 1982, wilayah laut suatu negara dibagi menjadi beberapa kategori, yakni Laut teritorial setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut teritorial yang jaraknya 12 mil diukur dengan ditarik garis lurus dari pantai terluar. Zona bersebelahan lautan dengan jarak 12 mil dari batas laut teritorial atau 24 mil dari pantai terluar. Zona Ekonomi Eksklusif ZEE wilayah laut dari suatu negara yang batasnya 200 mil dari pantai. Di wilayah ini, negara yang bersangkutan berhak menggali kekayaan alam yang ada serta melakukan kegiatan ekonomi negara lain bebas berlayar atau terbang, atau memasang kabel dan pipa bawah laut di wilayah ZEE. Namun, negara berhak menangkap nelayang asing yang ketahuan menangkap ikan dalam ZEE-nya. Landas kontinen atau landas benua wilayah laut suatu negara yangbatasnya lebih dari 200 mil. Dalam wilayah ini, negara yang bersangkutan boleh melakukan eksplorasi dan eksploitasi dengan syarat harus membagi keuntungan dengan masyarakat internasional. Wilayah udara Wilayah udara suatu negara berada di atas wilayah darat dan laut negara yang bersangkutan. Kekuasaan atas wilayah udara negara diatur dalam Perjanjian Paris tahun 1919. Dalam wilayah udaranya, negara yang bersangkutan boleh melakukan eksplorasi dan eksploitasi. Wilayah ekstrateritorial Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang berada di luar negara tempat itu terletak di wilayah negara lain, namun, berdasarkan hukum internasional dianggap menjadi wilayah negara yang diwakili. Misalnya, kantor kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta. Maka, tempat kedudukan kantor kedutaan itu menjadi ekstrateritorial negara Amerika Serikat. Baca juga Faktor-faktor Runtuhnya Negara Wilayah dapat bertambah Dalam hukum internasional, wilayah suatu negara mungkin saja bertambah. Terdapat beberapa cara bagi suatu negara untuk memperluas wilayahnya, yakni Akresi Penambahan wilayah yang disebabkan proses alamiah, seperti endapan lumpur yang membentuk pulau baru atau letusan gunung api di laut yang membentuk daratan baru. Cessi Penyerahan wilayah secara damai yang biasanya dilakukan dengan suatu perjanjian yang mengakhiri perang. Okupasi Penguasaan suatu wilayah yang tidak berada di bawah kedaulatan negara manapun. Penguasaan wilayah ini harus ditunjukkan dengan tindakan simbolis, seperti pemancangan bendera atau proklamasi. Preskripsi Penguasaan suatu wilayah yang berada di bawah kedaulatan negara lain secara damai dan de facto dalam kurun waktu tertentu. Aneksasi Penambahan wilayah secara paksa. Perolehan wilayah oleh negara baru Penambahan wilayah bagi negara-negara yang baru merdeka. Referensi Gatara, Asep Sahid dan Subhan Sofian. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Civic Education Pendidikan Politik, Nasionalisme, dan Demokrasi. Bandung Fokusmedia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Zona Geografi - Perwilayahan atau Regionalisasi - Regionalisasi berarti membagi wilayah-wilayah tertentu di permukaan bumi untuk keadaan tujuan tertentu. Hal ini disebabkan lokasi-lokasi di permukaan bumi jumlahnya sangat banyak sehingga diperlukan usaha untuk menyederhanakan informasi menurut kriteria tertentu guna tujuan tertentu agar lebih efisien dan ekonomis. Contohnya, pembagian wilayah berdasarkan iklim sangat berguna untuk mengetahui persebaran hewan dan tumbuhan. Perwilayahan dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, antara lain sebagai berikut. Memisahkan sesuatu yang berguna dan kurang berguna. Mengurutkan keanekaragaman kondisi permukaan bumi. Menyederhanakan informasi dari berbagai gejala di permukaan bumi yang sangat beragam. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi di permukaan bumi. Tujuan perwilayahan adalah sebagai berikut Menyebarkan dan meratakan pembangunan sehingga dapat menghindari adanya pemusatan kegiatan. Menjamin keserasian dan koordinasi terhadap berbagai kegiatan pembangunan yang ada di tiap-tiap daerah. Memberikan pengarahan kegiatan pembangunan, tidak saja kepada aparatur pemerintah di pusat atau daerah, tetapi juga kepada masyarakat dan para pengusaha. Secara umum regionalisasi bagian-bagian permukaan bumi ini dapat dilakukan dengan menggunakan 4 dasar, yakni river basin, similarity, functionality, dan adhoc. Sementara dalam ilmu wilayah dikenal beberapa paradigma wilayah yang dapat digunakan rujukan dasar dalam melakukan regionalisasi, dan dapat dijadikan dasar bagi pengaturan dalam undang-undang penataan ruang, yakni Daerah aliran sungai, Wilayah homogin, Wilayah nodal, Wilayah metropolitan, Wilayah pengelolaan Son Diamar dalam Jakub Rais, 2004. Bisa disimpulkan bahwa dalam pembagian wilayah regionalisasi bisa dilakukan dengan 7 dasar, yaitu sebagai Basin Daerah aliran sungaiSimilarity HomogenFuncionalityAdhocWilayah NodalWilayah MetropolitanWilayah PengelolaanRiver BasinPewilayahan regionalisasi berdasarkan azas river basin DAS atau daerah aliran sungai adalah penentuan suatu permukaan bumi sebagai suatu region berdasarkan satuan lahan aerah aliran sungai DAS atau watershed. River basin adalah daerah yang menjadi tempat presipitasi air hujan yang dibatasi oleh igir-igir, sehingga air hujan terkonsentrasi melalui berbagai anak sungai menuju sungai utama yang merupakan satu outlet menuju ke merupakan satuan ekosistem yang kompleks dan luasnya dapat melebihi luas wilayah administratif kabupaten, meskipun mungkin tidak selalu demikian tetapi pada umumnya DAS lebih luas dari wilayah administratif similarity atau azas kesamaan, ada yang menyebutnya sebagai azas homoginity adalah suatu dasar untuk menentukan bahwa suatu bagian permukaan bumi dinyatakan sebagai suatu region karena memiliki karakteristik yang homogin atau kesamaan tertentu baik secara fisik maupun budaya kultur. Secara fisik aspek yang menjadi ciri khas kesamaan dapat berupa letak geografis, fisiografis bentuk lahan, jenis tanah, geologis, klimatologis, keterkaitan dengan kondisi fisiografis dengan daerah lain. Kesamaan secara kultur dapat berupa mata pencaharian, adat istiadat, latar belakang sejarah, ideologis, tingkat peradaban, dan lain-lain. Kedua aspek similaritas ini dapat berlaku secara sendiri-sendiri dan dapat pula secara komplementar. Region yang terwujud karena similaritas komplementer biasanya soliditasnya lebih kuat. Kesamaan secara fisik saja tidak cukup untuk dianggap sebagai region yang solid, karena banyak bukti menunjukkan banyak wilayah-wilayah di permukaan bumi ini yang secara fisik sebagai satu region tetapi defacto menjadi tidak satu bagian permukaan bumi dapat dinyatakan sebagai sebuah region karena memiliki kesamaan fungsi. Suatu daerah memiliki fungsi tertentu bila dikaitkan dengan daerah lainnya. Fungsi tersebut muncul karena adanya perbedaan potensi fisik, budaya atau perpaduan antara fisik dan budaya. Suatu daerah dapat dinyatakan sebagai penghasil kopi, penghasil cengkeh, pengimpor gula, dan lain-lain. Di daerah perkotaan ada daerah yang disebut pusat kota, pusat bisnis, dan lain-lain. Penamaan tersebut karena secara sistemik, terdapat daerah yang menghasilkan suatu komoditi dan ada daerah yang mengkonsumsi komoditi. Demikian pula bagian dari wilayah kota, ada yang tidak menjadi pusat, ada daerah kota yang tidak berfungsi sebagai pusat bisnis dan sebaliknya. Termasuk dalam penamaan kota dan desa, keduanya dapat dianggap mempunyai fungsi yang berbeda, sehingga keduanya menjadi region sendiri-sendiri dalam satu penentuan region berdasarkan salah satu kesamaan karakter yang dimiliki oleh bagian tertentu dari permukaan bumi yang bersifat relative/tidak tetap atau sementara, karena ada peristiwa tertentu atau untuk tujuan tertentu.. Suatu daerah dapat dianggap sebagai satu region oleh hanya satu atau lebih kesamaan bahkan kesamaan tersebut dapat diciptakan untuk maksud tertentu. Contoh regionalisasi berdasar azas adhoc adalah region endemic flu burung, region A dan B yang berbeda secara administrative dapat menjadi satu region karena keduanya sama-sama terjangkit flu lainnya adalah region pemilihan dalam pemilihan umum. Penentuan suatu daerah pemilihan ditentukan atas dasar kepentingan kemudahan koordinasi dan manajemen pemilu. Setelah pemilu selesai regionalisasi tersebut selesai. Hanya saja regioanlisasi secara adhoc ini tidak selamanya bersifat sementara seperti dalam contoh penentuan daerah pemilu, tetapi dapat bersifat tetap meskipun aspek yang menjadi dasar regionalisasi hanya bersifat wilayah/region dapat diidentifikasi sebagai suatu satuan wilayah yang terbentuk karena adanya jaringan interaksi antar pusat-pusat kegiatan, dalam hal produksi, distribusi, dan pelayanan. Dalam konsep geografi, nodal biasa digunakan untuk menggambarkan system kota-kota atau system pusat-pusat permukiman. Dalam system ini, pusat-pusat kegiatan mempunyai hierarkhi, orde, atau eselon Son Diamar dalam Jacub Rais, 2004.Berdasarkan konsepsi wilayah nodal tersebut, maka dapat saja terjadi suatu region nodal mencakup sua atau lebih daerah kabupaten/propinsi, misalnya salah satu propinsi ditentukan sebagai orde I, sedangkan dua propinsi lainnya menjadi sub-ordinatnya, yakni pusat orde mater, mather, induk, jadi suatu wilayah dapat diidentifikasi sebagai wilayah metropolitan berdasarkan adanya satuan wilayah perkotaan yang terdiri dari satu atau lebih kota induk beserta beberapa kota satelit di sekitarnya, yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan social, ekonomi, dan ekologi perkotaan. Contoh wilayah metropolitan adalah Jabodetabek Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi, Surabaya Raya yang dikenal dengan sebutan Gerbang Kertosusilo Gersik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, wilayah ini ditentukan berdasarkan suatu hukum, seperti undang-undang atau lainnya, menjadi yurisdiksi, dan atau wilayah “kewenangan” dan tanggung jawab pengelolaan, untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya adalah wilayah administratif pemerintah daerah pemda, wilayah otorita, daerah khusus, dan lain-lain. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena GeografisSelain menggunakan azas diatas, sebenarnya pewilayahan atau regionalisasi dalam geografi didasarkan atas keadaan fisik ataun fenomena geosfer pada suatu daerah. Menentukan regionalisasi wilayah harus diperhatikan fisik yang meliputi iklim, morfologi, sumber daya alam, dan keadaan sosial budaya yang meliputi penduduk dan budayanya. Beberapa contoh pewilayahan berdasarkan fenomena geografis antara lain sebagai berikut Pewilayahan muka bumi berdasarkan tipe iklim matahari Zone iklim tropis antara 23,5o LU–23,5o LS. Zone iklim subtropis antara 23,5o LU–35o LU dan 23,5o LS– 35o LS Zone iklim sedang antara 35o LU - 66,5o LU dan 35o LS–66,5o LS. Zone iklim kutub antara 66,5o LU - 90o LU dan 66,5o LS–90o LS. Pulau Jawa berdasarkan kondisi fisiografisnya Wilayah dataran rendah Jakarta zona Jakarta. Wilayah antiklinorium Bogor zona Bogor. Wilayah dataran antarmontana atau antarpegunungan zona Bandung. Wilayah pegunungan selatan. Pewilayahan Indonesia berdasarkan wilayah waktu Wilayah Waktu Indonesia Barat WIB. Wilayah Waktu Indonesia Tengah WITA. Wilayah Waktu Indonesia Timur WIT. Pewilayahan muka bumi berdasarkan tipe vegetasinya Wilayah hutan hujan tropis Wilayah hutan musim Wilayah hutan desidius Wilayah hutan conifer hutan berdaun jarum Tundra Taiga Pewilayahan Negara Indonesia berdasarkan kondisi geologisnya Wilayah Paparan Sunda landas kontinen Asia, meliputi Pulau Sumatra, Jawa, dan sebagian Kalimantan. Wilayah Paparan Sahul landas kontinen Australia, meliputi Pulau Papua dan wilayah di sekitarnya. Wilayah laut dalam, meliputi daerah di kawasan Indonesia bagian tengah. Demikianlah artikel mengenai dasar-dasar pembagian wilayah atau pewilayahan regionalisasi, mudah-mudahan dengan adanya artikel ini, para siswa sekarang setidaknya bisa mengenal dan bisa mengelompokan suatu wilayah akan dibagi ke dalam kelompok wilayah seperti apa. Apabila artikel ini bermanfaat silahkan dibagikan kepada teman, saudara, keluarga, pacar atau siapa saja yang membutuhkannya, apabila ada yang ingin ditanyakan, silahkan layangkan dalam kolom komentar. Terimakasih.
Wilayah Formal – Pembahasan di dalam artikel ini menggunakan istilah wilayah, sehingga kita terlebih dahulu perlu mengerti dan memahami dengan tepat mengenai definisi wilayah, untuk menghindari pemahaman yang kurang lengkap mengenai konsep sesungguhnya. Gagasan dan pemikiran tentang konsep wilayah telah banyak bermunculan, tetapi kenyataan menunjukkan masih adanya kesimpangsiuran dan ketidaksepakatan mengenai arti wilayah itu sendiri. Kondisi ini sebenarnya mencerminkan beraneka-ragamnya disiplin ilmu yang terlibat dalam studi-studi kewilayahan. Pembicaraan tentang konsep wilayah, meliputi pembahasan mengenai pengidentifikasian wilayah, yakni tentang cara menentukan batas-batas suatu wilayah. Pertanyaan yang mengemuka misalnya, apa perbedaan yang ada antara satu wilayah dan wilayah lain? Apa makna dari perbedaan tersebut? Apakah perbedaan antarwilayah-wilayah itu berlaku tetap atau dapat berubah-ubah? Mengapa sejumlah wilayah dapat dikatakan homogen? Atau, mengapa ada wilayah yang terdiri atas berbagai karakteristik tertentu? Apakah batas-batas wilayah itu muncul secara alamiah, meskipun tidak ada campur tangan manusia? Ataukah batas wilayah sebenarnya tidak ada dan batas-batas yang tampaknya “ada” tersebut merupakan hasil kreasi pikiran manusia? Semua persoalan ini hendak dicoba untuk dijawab dalam artikel ini, termasuk berbagai istilah yang berkaitan erat dengan wilayah. Sembarang tempat, lingkungan, sekitaran, negara, benua, kota, desa, dan aneka wujud lain dari tempat di muka bumi ini dapat disebut sebagai “wilayah”. Mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, beberapa istilah yang akan ditinjau, antara lain daerah, distrik, kawasan, lahan, lingkungan, ruang, regional, wilayah, dan zona. Masing-masing istilah tersebut diuraikan secara rinci di bawah ini. Kajian Kewilayahan di IndonesiaKonsep Wilayah Formal dan Wilayah Fungsional1. Wilayah Formal2. Wilayah FungsionalRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Kajian Kewilayahan di Indonesia Daerah kata benda memiliki pengertian, yaitu Bagian permukaan bumi yang berhubungan dengan keadaan alam dan berbagai ciri khususnya; Lingkungan pemerintah, wilayah selingkungan tempat yang dipakai untuk tujuan khusus, dan kawasan; Tempat-tempat sekeliling atau yang termasuk dalam lingkungan suatu kota wilayah; Tempat-tempat dalam satu lingkungan yang sama keadaannya atau bersifat homogen iklim, mata pencaharian; Tempat-tempat yang mengalami suatu peristiwa yang sama; Bagian permukaan tubuh. Adapun distrik kata benda, memiliki dua arti, yaitu Bagian kota atau negara yang dibagi untuk tujuan tertentu, wilayah; Daerah bagian dari kabupaten yang pemerintahannya dipimpin oleh pembantu bupati; kawedanan. Sehubungan dengan kedua arti di atas, pengertian distrik hanya relevan pada saat sistem kawedanan masih berlaku. Oleh karena itu, dengan tidak adanya sistem kawedanan, pengertian distrik di atas tidak tepat lagi untuk digunakan. Kawasan kata benda didefinisikan sebagai daerah tertentu yang memiliki fungsi tertentu. Misalnya kawasan berikat, yang didefinisikan sebagai daerah tertentu yang terikat terkena peraturan khusus pabean. Lahan kata benda didefinisikan sebagai tanah terbuka atau tanah garapan. Misalnya lahan garapan yang berarti tanah pertanian yang akan digarap. Lingkungan kata benda terbentuk dari kata kerja lingkung, yang artinya memberi batas pagar sekeliling, sedangkan lingkungan menurut KBBI memuat empat arti, yaitu Daerah yang termasuk di dalamnya; Bagian wilayah dalam kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa; Golongan, kalangan; Semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan. Wilayah kata benda yang menjadi kata kunci di dalam artikel ini memiliki dua arti, yaitu suatu daerah kekuasaan, pemerintahan, pengawasan dan lingkungan daerah provinsi, kabupaten, dan kawedanan. Perlu diingat bahwa kata lingkungan memiliki makna “batas”, sehingga lingkungan daerah berarti suatu daerah dengan batas tertentu, seperti provinsi, kabupaten, dan kota. Adapun menurut Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional 2002, wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. Ada satu kata yang terkait erat dengan istilah wilayah yaitu teritorial, yang didefinisikan oleh KBBI sebagai bagian wilayah hukum suatu negara. Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa istilah daerah memiliki arti yang lebih umum dibandingkan istilah kawasan, lingkungan maupun wilayah. Dalam perkembangannya, selain memiliki ketujuh arti seperti diuraikan sebelumnya, istilah “daerah” juga memuat pengertian opposite dari kata “pusat”. Hal ini terkait dengan arti kedua dalam KBBI seperti disebut di atas. Oleh karena itu, sering kali dirasakan kurang tepat jika suatu lingkungan tertentu disebut daerah, sehingga istilah daerah tidak digunakan di dalam konteks artikel ini. Terlepas dari betul tidaknya pengertian tersebut, kenyataan yang ada ialah bahwa kita sering menggunakan istilah daerah untuk menyebutkan suatu wilayah atau lingkungan tertentu. Kebiasaan ini muncul sebagai akibat penerapan sistem sentralistik dalam waktu yang cukup lama di Indonesia. Dalam sistem sentralistik, penggunaan istilah “pusat” dan “daerah” lebih menunjukkan persepsi bahwa pusat dipandang superior dibandingkan dengan daerah. Terlepas dari soal pendikotomian di atas, sebagian pihak lebih memandang istilah wilayah sebagai suatu kesatuan yang secara jelas dapat diidentifikasikan, serta dinamakan sebagai “wilayah alami”. Sementara bagi pihak lain, wilayah hanyalah suatu hasil dari imajinasi dalam bentuk klasifikasi. 1. Wilayah Formal Wilayah formal adalah wilayah geografis yang seragam atau homogen menurut kriteria tertentu, sehingga konsep wilayah ini sering disebut sebagai konsep wilayah homogen homogeous region concept. Bagian-bagian yang ada di dalam suatu wilayah, dianggap memiliki keseragaman tertentu. Berbagai kriteria keseragaman yang digunakan di sini ditentukan terlebih dahulu predetermined. Suatu wilayah dikatakan memiliki karakteristik homogen jika ada suatu karakteristik tertentu yang berlaku umum dan dapat diterapkan kepada semua bagian dalam wilayah tersebut. Karakteristik homogen itu dapat berupa kesamaan aktivitas ekonomi, kondisi geografis atau sosial budaya. Awalnya, kriteria yang digunakan dalam pendefinisian wilayah formal lebih mengacu kepada karakteristik fisik seperti topografi, iklim atau vegetasi, dan dikaitkan dengan konsep penentuan secara geografis; batas-batas alam merupakan faktor utama yang membatasi suatu wilayah. Perkembangan selanjutnya menunjukkan adanya perubahan dengan menggunakan kriteria ekonomi, seperti wilayah yang umumnya memiliki aktivitas terbesar industri atau pertanian, bahkan kemudian juga menggunakan berbagai kriteria sosial dan politik, seperti kecenderungan pilihan partai politik. Wilayah alamiah diartikan sebagai wilayah formal secara fisik. Perhatian kepada bentuk wilayah ini sebagian timbul dari kenyataan bahwa faktor-faktor fisik geografis cenderung lebih stabil dibanding faktor-faktor lain, seperti ekonomi yang lebih bersifat dinamis. Oleh karena itu, penggunaan faktor fisik akan jauh lebih memudahkan dalam mempelajari wilayah. Namun demikian, dalam pandangan untuk menjelaskan wilayah menurut faktor fisik sebenarnya banyak dipengaruhi oleh pemikiran Teori Evolusi yang dikemukakan Darwin. Sejalan dengan konsep Darwin tentang seleksi alami, para ahli geografi meyakini bahwa kelangsungan hidup manusia tergantung kepada kemampuannya menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya. Itulah sebabnya muncul pendapat bahwa untuk memperoleh pemahaman yang tepat terhadap lingkungan, manusia harus mempelajari lingkungan fisiknya berada. Wilayah formal ekonomi pada umumnya ditentukan berdasarkan peranan sektor ekonomi yang dominan di suatu wilayah, misalnya seperti wilayah pertambangan migas di Bontang atau wilayah perkebunan kelapa sawit di Kisaran, dengan tidak mengabaikan sifat fisik yang ada di wilayah tersebut. Pembagian wilayah formal ekonomi di Inggris pernah dilakukan oleh Stamp dan Beaver dengan membagi Inggris menjadi 19 wilayah pertanian dan 13 wilayah industri Glasson, 1990. Berbagai upaya yang dilakukan kemudian untuk menentukan batas-batas wilayah formal ekonomi didasarkan atas kriteria seperti tingkat pendapatan, tingkat pengangguran dan laju pertumbuhan ekonomi. Contohnya, pembagian wilayah North West di Inggris yang dilakukan oleh Smith yang membagi wilayah menurut kriteria sosial ekonomi majemuk multiple socio-economic criteria Glasson, 1990. Dalam upaya tersebut, Smith menggunakan metode multivariat untuk mengidentifikasi pembagian wilayah. Terdapat suatu masalah dalam penerapan konsep ini, yang memungkinkan bahwa keseragaman yang diperoleh menurut sebuah kriteria bisa saja sebenarnya tidak homogen jika menggunakan kriteria yang lain. Sebagai contoh, ada suatu wilayah yang terbentuk karena kesamaan aktivitas ekonominya yaitu industri. Namun, sebenarnya di dalam wilayah tersebut tingkat pendidikan masyarakat sangat bervariasi. Jika pengambil kebijakan di wilayah tersebut ingin membuat kebijakan yang mendorong pertumbuhan sektor industri berteknologi tinggi, padahal sebagian masyarakat pendidikannya tidak sesuai dengan industrialisasi berteknologi tinggi, dapat dibayangkan kegagalan yang akan terjadi. Tidak mungkin mentransformasi pendidikan masyarakat secara cepat karena umumnya investasi sumber daya manusia membutuhkan waktu yang panjang. Akibatnya, pengembangan wilayah tidak sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Konsep wilayah homogen mensyaratkan bahwa kriteria keseragaman yang ada di dalam suatu wilayah memang lebih dominan dibandingkan dengan perbedaan yang ada di wilayah tersebut. Oleh karena itu, konsep ini menjadi menarik bagi para ahli yang banyak menggunakan teknik analisis non-spasial, seperti ahli makro ekonomi regional dan analis neoklasik. Menurut model makroekonomi regional, ada suatu pandangan bahwa pertumbuhan suatu wilayah secara keseluruhan lebih penting daripada sekadar pertumbuhan yang terjadi pada bagian-bagian tertentu di wilayah tersebut. Dengan demikian, suatu perekonomian nasional dapat dipandang sebagai kumpulan ruang yang saling terpisah yang disebut wilayah, tetapi wilayah haruslah memiliki karakteristik homogen tertentu. Inilah yang menyebabkan terjadinya sesuatu yang disebut dengan friksi spasial spatial frictions, yaitu perbedaan dalam satu wilayah diabaikan, sedangkan perbedaan antarwilayah diperbolehkan. 2. Wilayah Fungsional Wilayah fungsional kadang kala disebut juga sebagai wilayah nodal atau wilayah terkutub polarized region dan didefinisikan sebagai wilayah geografis yang menunjukkan suatu koherensi kecenderungan terpusat fungsional tertentu, dan terdapat saling ketergantungan antarbagiannya. Artinya, homogenitas dalam satu wilayah tidak lagi digunakan sebagai kriteria pembentukan wilayah. Bagian-bagian yang ada dalam satu wilayah bersifat heterogen, seperti kota dan desa, tetapi memiliki hubungan fungsional sehingga keduanya menjadi saling berkaitan. Oleh karena itu, dimungkinkan bahwa dalam suatu wilayah yang secara administratif didefinisikan sebagai kota, terdapat kawasan bukan perkotaan non-urbanized area. Pembahasan lebih detail tentang perkotaan akan dilakukan tersendiri dalam modul tentang perkotaan yang ditelaah oleh beberapa peneliti lain. Hubungan-hubungan fungsional tersebut biasanya terlihat dalam bentuk pergerakan barang, jasa, dan manusia dari satu bagian ke bagian lain yang berada dalam satu wilayah. Sebagai contoh, perjalanan ke tempat kerja atau ke tempat berbelanja yang memiliki akses penghubung pusat-pusat pekerjaan misalnya bisnis atau industri-industri pengolahan dan perbelanjaan pasar, mal, dan pertokoan dengan pusat-pusat subsider, seperti perumahan. Demikian pula dapat dilihat adanya arus pelajar mahasiswa dari suatu wilayah subsider ke pusat-pusat pendidikan universitas, akademi, tempat kursus. Konsep wilayah fungsional ini telah banyak digunakan oleh para ahli kewilayahan, dengan alasan bahwa pembentukan wilayah fungsional secara eksplisit mampu menangani berbagai masalah di dalam suatu wilayah dan mengedepankan dimensi spasial dalam analisisnya. Populasi dan industri tidaklah tersebar secara merata di seluruh ruang, tetapi berkumpul aglomerasi di lokasi-lokasi tertentu. Kecenderungan adanya aglomerasi ini dapat terlihat di semua tingkat agregasi spasial level wilayah. Adapun di tingkat nasional terdapat wilayah-wilayah inti dengan kepadatan penduduk yang tinggi, jumlah industri pengolahan yang besar, dan tingkat urbanisasi yang tinggi dibandingkan wilayah lain, padahal di setiap wilayah terdapat kota-kota dominan node, yakni kota-kota yang menjadi tujuan aliran berbagai input, barang, orang, dan komunikasi, sedangkan di dalam kota itu sendiri terdapat inti-inti yang lebih kecil yang menjadi pusat-pusat bisnis atau sosial, dan mudah dibedakan secara sepintas jika melihat dalam peta kepadatan suatu metropolitan dan sekitarnya. Sementara itu, di tingkat regional, wilayah dipandang terdiri atas berbagai node yang berbeda dalam ukuran kota besar, kota, dan kawasan perdesaan yang terkait bersama secara fungsional. Seperti telah disebutkan sebelumnya, keterkaitan fungsional itu tercermin dari adanya pergerakan orang, barang, dan komunikasi. Derajat asosiasi keterhubungan antara berbagai pusat diukur berdasarkan arah dan besar ukuran aliran misalnya, panggilan telepon, arus penglaju atau commuting flows, dan arus perdagangan. Jadi, yang diamati adalah arah dan intensitas aliran. Semakin besar daya tarik node-node tersebut, akan semakin besar pula intensitas aliran ke arahnya. Jika kita ingin memasukkan suatu kawasan ke dalam satu wilayah, ada kriteria yang perlu dijawab, menyangkut apakah kawasan tersebut memang memiliki keterkaitan yang lebih kuat nodal node yang ada di wilayah itu dibanding node lain di luar wilayah. Setiap wilayah akan memiliki satu atau lebih node, dan prinsip-prinsip dominansi dapat dipakai untuk menentukan apakah kawasan-kawasan pinggiran peripheral areas masuk dalam batas wilayah tersebut atau ke dalam wilayah lain. Salah seorang perintis konsep wilayah nodal, Ebeneezer Howard, setelah Perang Dunia II berpendapat bahwa pemecahan atas berbagai persoalan dalam mengelola kota-kota besar seperti London, terletak pada pengembangan kelompok kota baru yang dihubungkan dengan kota pusat menurut hubungan fungsional. Penekanan pada hubungan fungsional juga dikemukakan oleh Patrick Geddes dengan memperkenalkan suatu skema diagram “place-work-folk“. Selain itu, Geddes juga memperkenalkan istilah ‟wilayah-kota‟, yang kemudian menjadi istilah yang paling luas digunakan bagi wilayah nodal. Penelitian mengenai wilayah nodal dapat berupa pendekatan deduktif maupun pendekatan induktif. Sebuah contoh pendekatan wilayah nodal ialah konsep kawasan ekonomi fungsional functional economic area, FEA yang dibangun oleh Karl Fox Richardson, 1979. Konsep FEA menggambarkan beberapa jenis kriteria untuk menetapkan batas-batas suatu wilayah, yaitu kriteria penentuan batas terpenting dengan mengukur luas kawasan penglaju commuting area. Dengan demikian, FEA didefinisikan sebagai suatu wilayah kota yang berfungsi sebagai nodal, yaitu penentuan batas kota tersebut didasarkan kepada batas-batas penglaju terluar outer commuting limits. Menurut konsep ini, perekonomian nasional dibagi berdasarkan suatu sistem yang terdiri atas beberapa wilayah system of regions, yaitu setiap wilayah FEA berfungsi sebagai wilayah nodal. Beberapa masalah sehubungan dengan konsep FEA antara lain dengan berjalannya sistem desentralisasi di Inggris, konsep batas penglaju commuting boundary yang mengelilingi sebuah CBD central business district menjadi samar. Namun, ternyata cukup sulit untuk menentukan batas tersebut. Batas-batas politis dan administratif tidak dapat dengan mudah diubah begitu saja mengikuti batasan menurut FEA, sekalipun konsep tersebut dapat diterima secara luas. Artinya, ada perbedaan antara batas administratif yang ditetapkan secara politik dengan batas wilayah yang memiliki keterkaitan fungsional ekonomi yang tinggi, misalnya secara ekonomi wilayah Jakarta sebenarnya mencakup Tangerang, Depok, dan Bekasi. Namun, secara administratif wilayah tersebut terpisah. Akibatnya, penyusunan perencanaan wilayah secara terintegrasi menjadi sulit untuk diwujudkan. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait BACA JUGA Bentuk Kerja Sama Internasional dan Manfaatnya Bagi Negara Pendapatan Per Kapita dalam Pembangunan Ekonomi Negara Pengertian, Fungsi, dan Pembagian Lembaga Negara Pengertian Negara Disertai Fungsi dan Unsur-Unsurnya Pengertian Warga Negara Beserta Fungsi, Hak, dan Kewajibannya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
wilayah yang dibagi untuk tujuan tertentu